Mengapa Islam Mengharamkan Daging Babi

Mengapa Islam Mengharamkan Daging Babi

Ular memangsa ikan dan tersedak.

Beberapa hewan yang diusulkan untuk dibunuh dikatakan mengandung racun atau bakteri yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahkan, dampak tersebut bisa berujung pada penyakit serius, seperti rabies, bahkan kematian. Hal ini sejalan dengan hadis berikut.

"Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, tikus dan anjing hitam," (HR. Muslim).

Binatang Buas dan Bertaring

Abu Hurairah meriwayatkan dalam sebuah hadits yang menyatakan jangan memakan makanan dari hewan yang bertaring. Semua umat Islam harus mengikuti nasihat ini karena ini adalah bagian dari hewan yang diharamkan. Hewan tersebut biasanya serigala, harimau, singa dan hewan lainnya. Pasalnya, hewan tersebut berbahaya bagi manusia.

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda: "Setiap binatang buas yang bertaring adalah haram dimakan," HR. Muslim.

RUU HIP: Mengapa ormas Islam cemas Indonesia jadi negara sekuler?

Sumber gambar, Getty Images

Penolakan terhadap rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dari kelompok Islam terus muncul, walau mayoritas fraksi di DPR mengklaim sudah menarik diri dari pembahasannya.

Ormas yang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, menentang RUU pada Rabu (24/06) adalah Front Pembela Islam.

Protes ini dilakukan menyusul pendapat kontra ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, salah satunya tentang Indonesia yang berpotensi menjadi negara sekuler.

Salah satu kekhawatiran ormas Islam adalah hilangnya makna sila pertama Pancasila tentang 'Ketuhanan Yang Maha Esa'.

Kecemasan itu merujuk pasal 7 RUU HIP yang menyebut bahwa seluruh nilai dalam Pancasila dapat dikristalisasi menjadi nilai gotong royong.

Jika penyederhanaan itu disahkan, menurut Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, Indonesia akan bertransformasi menjadi negara sekuler.

"Pasal Ketuhanan Yang Maha Esa akan hilang. Kami khawatir ada celah negara ini tidak mengenal atau tidak mementingkan Tuhan," ujarnya kepada wartawan BBC News Indonesia, Abraham Utama.

"Padahal, semua negara yang baik, keyakinan pada Tuhan itu yang paling utama, untuk Amerika Serikat sekalipun," kata Dadang.

Pendapat Dadang itu mengacu pada konstitusi sejumlah negara bagian di AS, antara lain California, Florida, dan Washington, yang menyebut istilah 'Tuhan Yang Maha Esa'.

Dadang menilai, seluruh sila dan makna yang terkandung dalam Pancasila tak perlu lagi diutak-atik. Karena pada pendiri bangsa sudah menyepakati Pancasila, kata dia, masyarakat Indonesia kini tinggal mengimplementasikannya.

"Dulu tahun 1945 sudah ada konsensus, kalau sekarang dibuka, akan terjadi lagi silang pendapat. Masyarakat tidak akan fokus memperbaiki dan membesarkan bangsa. itu akan membuka luka lama," ucap Dadang.

Sumber gambar, ANTARAFOTO/NOVA WAHYUDI

Penyederhanaan Pancasila menjadi trisila maupun ekasila seperti yang tercantum dalam draf RUU HIP juga mengesampingkan Undang-Undang Dasar 1945, kata Hamdan Zoelva, Ketua Pimpinan Pusat Syarikat Islam.

Menurut Hamdan, jika para anggota DPR penyusun draf itu memahami logika hukum ketatanegaraan, sila Ketuhanan Yang Maha Esa akan tetap menjadi dasar Indonesia.

"Prinsip dasar negara sekuler didasarkan pada materialisme dan humanisme semata. Sila pertama adalah causa prima dari sila yang lain," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

"Apa buktinya? Ada di Pasal 29 ayat (1) UUD 1945, bahwa negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa."

"Kenapa tidak kelima sila dicantumkan? Karena sila pertama itu dianggap sudah mewakili sila lainnya," kata Hamdan.

Sumber gambar, Getty Images

Terlepas dari kecemasan RUU HIP akan menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler, guru besar ilmu politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, menilai Pancasila sepatutnya perlu dibahas.

Tujuannya, menurut dia, agar lebih rinci dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun Rauf menyebut pembuatan pedoman pelaksanaan Pancasila itu harus melibatkan seluruh kelompok warga dalam forum yang terbuka.

"Ideologi harus dikembangkan menjadi nilai yang membimbing masyarakat Indonesia dalam bidang apapun. Misalnya sila keempat, apa konkretnya? Apa yang kita inginkan dari sila itu?" ujarnya.

"Tapi harus hati-hati dalam merumuskannya. RUU HIP hanya mengacu pada pendapat sekelompok orang. Ini penyakit DPR kita."

"Kita harus membicarakan Pancasila secara terbuka. Tidak hanya anggota DPR, tapi semua warga, tidak hanya Jawa, tapi Sumatera dan Indonesia bagian timur. Ini yang berat," kata Rauf.

Sumber gambar, ANTARAFOTO/GALIH PRADIPTA

Selain soal kekhawatiran munculnya sekularisme, RUU HIP juga dikritik karena tak mencantumkan larangan komunisme.

Adapun pegiat hak asasi manusia khawatir tafsiran Pancasila dalam draf beleid itu bakal digunakan untuk memukul kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.

Setelah penolakan bermunculan, mayoritas fraksi di DPR menarik persetujuan mereka atas pembahasan RUU HIP ke rapat paripurna.

Hanya PDIP, sebagai pengusul RUU HIP, yang tak mengubah sikap. Mereka berharap draf beleid itu dapat didiskusikan dengan lebih banyak kelompok, termasuk ormas Islam.

Wakil Ketua DPR, Aziz Syamsuddin, menyebut lembaganya akan menerima masukan dari berbagai pihak.

Aziz dan Wakil Ketua DPR lainnya, Sufmi Dasco Ahmad, menemui FPI dan ormas lain yang berdemo di DPR, Rabu kemarin.

"Kami berkomitmen melakukan penyetopan (pembahaan RUU HIP) ini," kata Aziz seperti dilansir kantor berita Antara.

"Berkaitan dengan pasal 5, kemudian pasal 7, itu akan kami jadikan catatan. Kami berkomitmen, ini akan kami hentikan," ujarnya.

RUU HIP masuk dalam daftar legislasi prioritas DPR tahun 2020.

Ilustrasi pendarahan vagina

Ada banyak makanan yang halal untuk dikonsumsi manusia. Namun, darah merupakan salah satu makanan haram yang tidak boleh dimakan manusia sama sekali. Darah yang dapat dimakan adalah darah yang menempel pada daging hewan yang disembelih.

Tentunya cara penyembelihannya harus sesuai dengan ajaran Islam, seperti menghadap kiblat, tidak menyakiti hewan, dan menyebut nama Allah, dan lain-lain. Seperti dalam firman Allah "...kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir..." (QS. Al An'am: 145).

2. Binatang Buas dan Bertaring

Suara.com - Ustaz Dennis Lim belakangan jadi sorotan publik. Pasalnya sebelum menjadi seorang pendakwah dia pernah tinggal di lingkaran hitam.

Ustaz Dennis sempat bekerja di sebuah kasino. Bahkan dia sempat ikut investasi membuka sebuah bisnis perjudian.

Kini, seperti yang bisa kita lihat, Ustaz Dennis Lim sudah bertobat. Dia sekarang fokus jadi pendakwah dan semakin memperdalam ilmu agama.

Lantas seperti apa kehidupan ustaz keturunan Tionghoa sebelum menjadi seorang pendakwah? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Gigi Centil ke Ustaz Dennis Lim, Raffi Ahmad Kesal: Aku di Depan TV Gimmick, Dia Enggak

1. Muslim Sejak Lahir

Ustaz Dennis Lim lahir pada 1991 dengan nama asli Dennis Lim Setiawan. Dia sering dikira mualaf karena keturunan Tionghoa. Faktanya, Ustaz Dennis Lim mengaku sudah menjadi muslim sejak lahir. Namun dia memang tumbuh di keluarga non muslim.

Dennis Lim mengenyam pendidikan di sekolah Katolik atas perintah neneknya. Dia mengaku belum memahami syariat Islam hingga remaja.

2. Pernah Punya Bisnis Kasino

Ayah Ustaz Dennis Lim diketahui memiliki bisnis kasino atau tempat judi. Sayangnya bisnis tersebut bangkrut, membuat Dennis Lim hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Baca Juga: Sekolah di Katolik, Ayah Mualaf, Nenek Buddhis, Begini Kisah Pencarian Tuhan dari Ustadz Koh Dennis Lim

Demi menyambung hidup, dia menerima tawaran untuk mengurus bisnis kasino di Thailand dan mendapatkan banyak uang darinya. Meski hidup berkecukupan, Dennis merasa tidak tenang.

Dennis Lim mendengarkan kajian dari Aa Gym di tengah hidupnya yang terombang-ambing. Hatinya pun terketuk hingga membuatnya mantap untuk berhijrah.

Usai putuskan berhijrah, Dennis Lim menimba ilmu di Pesantren Qadar Dakwah, Daarut Tauhid pada 2019. Kini dia aktif sebagai seorang pendakwah.

4. Jadi Kader di Yayasan Dakwah Aa Gym

Dennis Lim kini menjadi sebagai salah satu kader di yayasan dakwah Aa Gym. Pria 31 tahun itu juga terdaftar dalam kepengurusan Bee Qur'an Islamic Homeschooling.

Selama jadi pendakwah, Ustaz Dennis Lim rajin membagikan dakwahnya lewat sosial media. Ceramahnya disukai gen z karena membahas seputar masalah yang berkaitan dengan anak muda.

Dennis Lim diketahui sudah menikah dengan wanita bernama Yunda Faisyah melalui proses taaruf. Keduanya bertemu dalam suatu event keagamaan di satu pesantren.

Dennis Lim berasal dari Pondok Pesantren Darut Tauhid, sedangkan Yunda menempuh pendidikan di cabang Medan. Yunda mengaku awalnya tak tertarik dengan pria yang akrab disapa Koh Dennis Lim tersebut.

6. Dulu Suka Makan Babi

Ustaz Dennis Lim mengaku rutin mengonsumsi daging babi semasa kecil karena neneknya yang seorang pemeluk agama Buddha. Diakui oleh Dennis bahwa dia doyan makan babi karena dagingnya yang juicy.

Ustaz Dennis Lim terakhir kali mengonsumsi daging babi pada 2017. Saat itu dia sudah mulai belajar memperdalam ajaran agama Islam.

Itu dia deretan fakta Ustaz Dennis Lim, pendakwah muda yang kerap disorot karena masa lalunya.

Kontributor : Chusnul Chotimah

Hewan yang Diperintahkan untuk Dibunuh

Darah hewan yang mengalir

Di Indonesia, darah hewan punya banyak nama, seperti dideh, saren, dan marus. Makanan tersebut umumnya berasal dari darah sapi, ayam, atau babi yang disembelih dan ditampung, kemudian dikukus hingga padat dan kecokelatan. Sekilas, bentuknya mirip dengan hati sapi.

Dalam Islam, darah hewan yang mengalir termasuk makanan yang diharamkan. Penyebab keharamannya dijelaskan oleh Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu Jilid ke-3 yang berbunyi:

“Hikmah penyembelihan hewan adalah penjagaan atas kesehatan manusia secara umum dan penolakan mudharat dari tubuh manusia dengan memisahkan darah dari daging hewan dan menyucikannya dari darah, karena mengonsumsi darah yang mengalir hukumnya haram karena membahayakan manusia; karena darah merupakan sarang kuman dan bakteri."

Selain mengandung banyak kuman dan bakteri, darah juga membawa racun, produk limbah, dan  sisa-sisa metabolisme yang tidak diproses di dalam tubuh hewan. Hal ini tentu berbahaya jika dikonsumsi manusia, baik dalam keadaan mentah atau matang.

Hewan yang diperintahkan agama Islam untuk dibunuh

Dalam Islam, ada beberapa jenis hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, karena alasan tertentu, misalnya membawa penyakit, mengganggu, dan bisa membahayakan manusia. Hewan-hewan tersebut antara lain ular, tikus, burung gagak, anjing predator atau anjing gila, tokek atau cicak, dan kalajengking. Umat Islam diharamkan untuk memakannya.

Perintah untuk membunuh beberapa hewan tertuang dalam hadis di bawah ini, antara lain:

Hewan yang Makan Kotoran

Burung yang berkuku tajam

Barangkali kamu sering menyantap beragam jenis burung, seperti burung dara, burung puyuh, burung punai, burung pipit, dan burung belibis. Namun, ada burung yang haram dikonsumsi umat Islam, yakni burung-burung berkuku tajam.

Hal ini tertuang dalam hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram." (HR. Muslim). Contoh burung yang berkuku tajam yakni burung elang, burung rajawali, burung gagak, burung hantu, dan burung kakaktua.

Babi di Sumatera Utara mati mendadak terkena flu babi.

Makanan haram yang satu ini dikenal dengan nama Al Jalalah atau segala jenis hewan, baik yang berkaki empat maupun yang berkaki dua, hidup di darat dan makanan pokoknya adalah kotoran manusia atau hewan lain. Disebutkan dalam hadis bahwa aturan tidak makan jalalah adalah sebagai berikut.

"Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam melarang dari memakan jalal dan susunya," (Hr. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).

Hewan tersebut bahkan bisa berupa hewan yang halal untuk dikonsumsi seperti kambing, domba, unta, sapi, ayam, dan lain sebagainya. Namun, hewan ini dilarang dikonsumsi karena memakan kotoran. Hewan jalalah bisa halal dikonsumsi asal berpuasa selama 3 hari.