Membiarkan Anak Bermain Sendiri

Membiarkan Anak Bermain Sendiri

Lebih merasa aman saat bermain sendiri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Setiap orangtua pasti paham betul bahwa anak-anak biasanya akan selalu terlibat dalam pertengkaran kecil saat bermain dengan teman sebayanya. Sebetulnya hal tersebut bukan menjadi masalah selama orangtua bisa sigap dalam membantu anak agar bisa segera berbaikan dan tidak lagi bertengkar, sehingga bisa main kembali dengan riang.

Sayangnya ada beberapa anak yang pada dasarnya memang sudah merasa lebih aman dan nyaman apabila bermain sendiri, sebab anak memiliki ruang untuk merenung dan memahami perasaannya sendiri. Selain itu, pemrosesan emosi yang dimiliki anak juga cenderung berbeda-beda, sehingga membuat anak lebih memilih untuk bermain sendiri saja dibandingkan bergabung dengan teman sebayanya.

Menumbuhkan Sikap Mandiri

Saat bermain sendiri, anak-anak diharuskan untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Seperti memasang pakaian pada boneka, menyusun puzzle, dan sebagainya. Kemandirian mengajarkan anak bahwa orangtua atau orang terdekatnya tidak akan selalu membantunya setiap saat, sehingga anak harus mengandalkan kemampuannya sendiri. Selain mandiri, anak yang terbiasa bermain sendirian cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi karena puas dengan hasil kerja kerasnya.

Mampu Memecahkan Masalah

Anak akan berusaha untuk memecahkan masalah sendiri saat dibiarkan bermain sendiri. Misalnya, saat anak bermain puzzle. Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan bertindak supaya puzzle tersebut tersusun lengkap.

Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah membantu anak untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu dan tidak ceroboh sehingga hal ini menjadi manfaat anak bermain sendiri yang perlu diperhatikan.

Mampu Memecahkan Masalah

Anak akan berusaha untuk memecahkan masalah sendiri saat dibiarkan bermain sendiri. Misalnya, saat anak bermain puzzle. Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan bertindak supaya puzzle tersebut tersusun lengkap.

Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah membantu anak untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu dan tidak ceroboh sehingga hal ini menjadi manfaat anak bermain sendiri yang perlu diperhatikan.

Kreativitas dan imajinasinya tinggi

Anak-anak yang secara aktif bermain setiap hari memang biasanya memiliki daya imajinasi yang tinggi. Pada usia anak memang biasanya imajinasi tersebut akan terus terlatih seiring berjalannya waktu, sehingga anak pun dapat menggunakan imajinasinya secara bebas dan mengeksplor banyak hal yang ada di sekitar.

Sama halnya apabila anak tampak lebih senang bermain sendiri karena biasanya kreativitas dan daya imajinasi yang dimilikinya juga akan lebih bebas. Anak jadi tidak mudah terdistraksi saat bermain sendiri, sehingga hal ini membawa dampak yang sangat bagus dalam merangsang perkembangan kognitif dan emosional yang dimilikinya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tablet Termurah untuk Belajar dan Bermain Anak

Membangun Imajinasi

Anak-anak memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Hanya saja imajinasi tersebut belum terasah atau terealisasikan dengan baik. Membiarkan anak bermain sendiri memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata. Tentu ini akan membantu ibu untuk meningkatkan kreativitas anak.

Contohnya saja saat sang anak bermain boneka. Ia mungkin akan berperan sebagai teman, ibu, atau orang terdekat dari si boneka. Bahkan, anak-anak sering memerankan profesi orangtua, seperti polisi, dokter, atau guru. Lambat laun, hal-hal sederhana seperti ini akan membantu dirinya untuk mengenali diri sendiri, bakat, hingga kesukaan dan mimpi-mimpinya yang mungkin bertahan hingga dewasa nanti.

Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh

Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!

Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.

“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.

Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:

Hal yang Perlu Bunda Perhatikan

Saat Bunda membiarkan Si Kecil bermain sendiri, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yaitu:

Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah memastikan lingkungan tempat bermain Si Kecil bebas dari peralatan listrik, benda tajam, atau barang-barang lain yang bisa membahayakannya.

Selain itu, lapisi dinding dan lantai dengan benda yang empuk, seperti busa, guna mencegah anak terluka seandainya ia terjatuh.

Membiarkan Si Kecil bermain sendiri bukan berarti Bunda tidak mengawasinya sama sekali, lho. Jika usia Si Kecil masih di bawah 1 tahun, Bunda disarankan untuk tetap mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh dan mengajaknya berbicara setiap beberapa menit. Hal ini bermanfaat untuk memberikan Si Kecil rasa aman.

Seiring dengan pertambahan usianya, Bunda boleh meninggalkannya bermain sendiri dalam jangka waktu singkat. Namun, jangan lupa untuk selalu mengawasinya dari kejauhan, agar Si Kecil tetap aman.

Bermain sendiri bisa membawa banyak dampak positif untuk anak. Akan tetapi, tetap berikan Si Kecil waktu bermain bersama Bunda, Ayah, atau dengan teman-teman sebayanya, ya.

Anak yang dibiasakan bermain sendiri memang bisa lebih mandiri. Meski begitu, jika Si Kecil sudah memasuki usia 3–5 tahun dan dia tetap asik bermain sendiri atau bahkan tidak peduli dan menolak untuk bermain dengan teman sebayanya, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak.

Let’s watch this show on the app!

Scan this QR to download the Vidio app.

Belajar untuk memecahkan masalah

Saat ditinggal bermain sendirian, anak akan cenderung berusaha untuk memecahkan masalah, misal saat anak bermain puzzle.

Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan melakukan tindakan agar puzzle tersebut tersusun lengkap.

Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dapat membantunya untuk mengendalikan diri dan emosi.

Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu, atau tidak ceroboh.

Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh

Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!

Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.

“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.

Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri: